19.8.09

merah putih

Beberapa hari yang lalu ada kejadian yg membuat saya semakin merasakan pentingnya rasa nasionalisme. Ketika itu, eyangti sedang berkunjung ke rumah dan menyirami tanaman di depan rumah. sebuah kebiasaan beliau ketika sore hari menjelang. tak disangka, tetangga sebelah kami sedang kedatangan tamu seorang pria umur 30an (perkiraan saya) berkebangsaan swedia. pria itu menegur eyang dan terjadi percakapan yg kira-kira seperti ini :

swedish (dlm bhs indonesia): "Ibu kenapa tidak pasang bendera?" sembari menunjuk bendera merah putih yg tengah berkibar di rumah tetangga sebelah."

eyang (dlm bhs indonesia): "oh, saya tidak tinggal disini. baru saja datang belum sempat. kalau ada yg jualan pasti saya beli" ujar eyang saya dengan sedikit rasa tersinggung."

...kemudian obrolan pun berlanjut ngalor ngidul dengan bahasa campur campur. bahasa indonesia si orang swedia tidak begitu bagus nampaknya. dan eyang saya yang merupakan didikan jaman belanda kebetulan bisa berbahasa inggris walaupun sudah lupa-lupa ingat. maklumlah, umur beliau sudah 80 tahun :) tapi beliau masih kuat jalan-jalan pagi dan naik angkot lho ! :D

setelah obrolan yg kurang lebih setengah jam itu, tak disangka ternyata ada tukang jualan bendera dan tiangnya (yg pake dorongan itu) lewat. haha. kebetulan sekali ya... eyang saya pun langsung memberhentikan abangnya dan menawar harga. harga yg ditawari si abang terlampau mahal walau begitu eyang saya berhasil menawarnya hingga setengah harga ! :)





si orang swedish tadi ikut mencoba menawar bersama eyang saya tapi sepertinya ia tak sabaran :) setelah melihat dan mendengarkan tawar-menawar harga yg alot antara nenek-nenek umur 80 tahun dengan abang-abang, si swedish tadi merogoh kantongnya dan mengeluarkan selembar uang 50 ribu rupiah. "i'll pay the flag for you" said the swedish. but, my grandma seems angry being treated like that. mungkin si bule juga gak bermaksud merendahkan atau gimana kali ya. maybe, he doesn't understand the culture of 'tawar-menawar'. awalnya saya berpikir itu alasan kenapa eyang marah. 

but then she said, "No. you don't need to. this is my duty for my nation. and i dont want you to buy my nation either", she said that while paying for the flag to abang-tukang-jualan-bendera and walk into the house, living the swedish alone.

well, hal itu sama sekali tidak terlintas di pikiran saya... bagaimana mungkin rasa nasionalisme saya, sebagai generasi muda, ternyata jauh tertinggal dari seorang eyang yang sudah berumur 80 tahun ??? yang walaupun pikun tapi tetap ingat akan kewajiban pada negaranya. saya sangat salut terhadap beliau, rasa nasionalisme beliau sebagai orang indonesia sangatlah besar. beliau tidak mau negaranya ini direndahkan apalagi di beli oleh bangsa lain. kalau sayasih saat itu mungkin sudah mengiyakan saja tawaran si bule. tidak ada pikiran sampai sejauh itu...

hmm, sepertinya teguran bagi saya sebagai generasi muda untuk lebih mencintai negaranya sendiri. supaya negara tempat saya lahir dan tinggal ini, tidak diremehkan apalagi di beli oleh bangsa lain.

HARI KEMERDEKAAN RI KE-64 TAHUN
selamat ulang tahun, semoga kau tetap berjaya dan dicintai oleh wargamu wahai negaraku.

19.8.09

merah putih

Beberapa hari yang lalu ada kejadian yg membuat saya semakin merasakan pentingnya rasa nasionalisme. Ketika itu, eyangti sedang berkunjung ke rumah dan menyirami tanaman di depan rumah. sebuah kebiasaan beliau ketika sore hari menjelang. tak disangka, tetangga sebelah kami sedang kedatangan tamu seorang pria umur 30an (perkiraan saya) berkebangsaan swedia. pria itu menegur eyang dan terjadi percakapan yg kira-kira seperti ini :

swedish (dlm bhs indonesia): "Ibu kenapa tidak pasang bendera?" sembari menunjuk bendera merah putih yg tengah berkibar di rumah tetangga sebelah."

eyang (dlm bhs indonesia): "oh, saya tidak tinggal disini. baru saja datang belum sempat. kalau ada yg jualan pasti saya beli" ujar eyang saya dengan sedikit rasa tersinggung."

...kemudian obrolan pun berlanjut ngalor ngidul dengan bahasa campur campur. bahasa indonesia si orang swedia tidak begitu bagus nampaknya. dan eyang saya yang merupakan didikan jaman belanda kebetulan bisa berbahasa inggris walaupun sudah lupa-lupa ingat. maklumlah, umur beliau sudah 80 tahun :) tapi beliau masih kuat jalan-jalan pagi dan naik angkot lho ! :D

setelah obrolan yg kurang lebih setengah jam itu, tak disangka ternyata ada tukang jualan bendera dan tiangnya (yg pake dorongan itu) lewat. haha. kebetulan sekali ya... eyang saya pun langsung memberhentikan abangnya dan menawar harga. harga yg ditawari si abang terlampau mahal walau begitu eyang saya berhasil menawarnya hingga setengah harga ! :)





si orang swedish tadi ikut mencoba menawar bersama eyang saya tapi sepertinya ia tak sabaran :) setelah melihat dan mendengarkan tawar-menawar harga yg alot antara nenek-nenek umur 80 tahun dengan abang-abang, si swedish tadi merogoh kantongnya dan mengeluarkan selembar uang 50 ribu rupiah. "i'll pay the flag for you" said the swedish. but, my grandma seems angry being treated like that. mungkin si bule juga gak bermaksud merendahkan atau gimana kali ya. maybe, he doesn't understand the culture of 'tawar-menawar'. awalnya saya berpikir itu alasan kenapa eyang marah. 

but then she said, "No. you don't need to. this is my duty for my nation. and i dont want you to buy my nation either", she said that while paying for the flag to abang-tukang-jualan-bendera and walk into the house, living the swedish alone.

well, hal itu sama sekali tidak terlintas di pikiran saya... bagaimana mungkin rasa nasionalisme saya, sebagai generasi muda, ternyata jauh tertinggal dari seorang eyang yang sudah berumur 80 tahun ??? yang walaupun pikun tapi tetap ingat akan kewajiban pada negaranya. saya sangat salut terhadap beliau, rasa nasionalisme beliau sebagai orang indonesia sangatlah besar. beliau tidak mau negaranya ini direndahkan apalagi di beli oleh bangsa lain. kalau sayasih saat itu mungkin sudah mengiyakan saja tawaran si bule. tidak ada pikiran sampai sejauh itu...

hmm, sepertinya teguran bagi saya sebagai generasi muda untuk lebih mencintai negaranya sendiri. supaya negara tempat saya lahir dan tinggal ini, tidak diremehkan apalagi di beli oleh bangsa lain.

HARI KEMERDEKAAN RI KE-64 TAHUN
selamat ulang tahun, semoga kau tetap berjaya dan dicintai oleh wargamu wahai negaraku.